5 Syarat Jadi Imam dalam Islam Paling Wajib Kamu Baca

Artikel ditulis oleh Rudi Salim Terbit 28 Apr 2025 22:32 WIB
Waktu baca ±5 menit

Syarat jadi imam mungkin bisa kamu temukan dari berbagai sumber lain-nya. Tapi kalau kamu baca yang saya tulis ini, kamu akan senang karena disini saya membahas secara lengkap.

Pernahkah kamu ditunjuk jadi imam shalat jamaah secara tiba-tiba?

Banyak orang langsung panik karena merasa belum siap. 

Padahal, setiap laki-laki muslim harus tahu apa saja syarat menjadi imam. 

Kenapa? Karena menjadi imam itu tanggung jawab besar, karena kamu memimpin orang lain dalam ibadah yang sangat penting. 

Makanya, kamu perlu tahu syarat menjadi imam dengan benar sebelum memberanikan diri maju ke depan.

Mari kita bahas lebih mendalam. 

Syarat Jadi Imam Salat

Syarat Menjadi Imam
istockphoto (preview)

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, setiap laki-laki yang beragama Islam harus tahu syarat menjadi imam.

Dengan begitu, kamu bisa memimpin salat jamaah secara sah. 

Lalu, apa saja syaratnya? Ini yang sudah disepakati oleh seluruh ulama:

1. Muslim

Ini sudah pasti adalah syarat menjadi imam yang nomor satu. 

Logikanya sederhana: salat adalah ibadah umat Islam, jadi imam wajib seorang muslim. 

Jika tidak, otomatis salatnya pun tentu  tidak sah.

2. Baligh

Imam harus sudah baligh, artinya mencapai usia dewasa menurut syariat. 

Adapun, tanda-tanda baligh untuk lali-laki dapat berupa keluarnya mani, perubahan pada tubuh, atau mencapai usia 15 tahun dalam hitungan hijriyah.

3. Berakal

Syarat menjadi imam selanjutnya adalah berakal.

Seseorang yang tidak sadar, seperti mabuk atau gila, tidak bisa jadi imam. 

Karena, seorang imam salat harus mampu mengucap niat, paham gerakan salat, dan tahu apa yang sedang dilakukan.

4. Laki-Laki (untuk Jamaah Campuran)

Kalau salat berjamaah makmumnya campuran laki-laki dan perempuan, imamnya harus laki-laki. 

Wanita boleh menjadi imam hanya untuk jamaah sesama wanita. 

Ini penting untuk menjaga keteraturan syariat dan adab salat.

5. Suci dari Hadas

Syarat menjadi imam lain yang wajib dipenuhi adalah suci dari hadats kecil dan besar.

  • Hadas kecil seperti batal wudhu karena buang angin atau buang air.
  • Hadas besar seperti junub karena hubungan suami istri atau keluar mani.

Kalau batal di tengah-tengah salat, imam harus memberi isyarat kepada makmum untuk maju menggantikannya, tanpa berbicara.

Bacaan Al-Qur’an untuk Seorang Imam

gambar ilustrasi Bacaan Al-Qur’an untuk Seorang Imam
istockphoto (preview)

Setelah tahu apa saja syarat menjadi imam, laki-laki muslim juga perlu mengetahui bacaan Alquran untuk imam

Bukan cuma sekadar Al-Fatihah, imam juga harus mampu membaca Alquran dengan baik dan benar, terutama dalam bacaan wajib shalat.

Kriteria bacaan yang diperlukan:

  • Tartil. Baca dengan pelan, jelas, perhatikan makhraj dan tajwid.
  • Tidak mengubah arti bacaan. Misalnya, kesalahan dalam membaca huruf yang mengubah makna bisa membatalkan salat.

Kenapa ini penting? 

Karena makmum mempercayakan sahnya salat mereka pada bacaan imam. 

Bahkan, kesalahan kecil saat membaca Surat Al-Fatihah pun dapat membatalkan salat seluruh jamaah.

Syarat Tambahan untuk Menjadi Imam yang Lebih Utama

Selain syarat menjadi imam yang disebutkan tadi, ada juga syarat tambahan lainnya. 

Kalau dalam satu jamaah terdapat beberapa orang yang memenuhi syarat dasar, syarat tambahan ini menentukan siapa yang lebih diutamakan:

1. Paling Bagus Bacaan Al-Qur’an

Pertama, yang bacaan Alqurannya paling bagus. 

Bukan sekadar hafal, tapi juga tartil dan keindahan bacaan, pemahaman tajwid, dan ketepatan makhraj.

Dalam hadits dari Abu Mas’ud Al-Ansari, Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang paling banyak hafalan Al-Qur’annya hendaklah menjadi imam untuk suatu kaum. Jika hafalan mereka sama, maka yang paling mengetahui sunnah. Jika sama juga, maka yang paling dahulu hijrah. Jika sama juga, maka yang paling dahulu masuk Islam.” (HR. Muslim no. 673)

Dari hadits ini jelas, urutannya adalah mampu membaca Alquran, pemahaman sunnah, keutamaan hijrah, dan waktu masuk Islam.

2. Paling Berilmu Tentang Fiqih Salat

Lalu, bagaimana jika bacaannya sama-sama bagus?

Kalau bacaan sama-sama bagus, yang lebih mengerti fiqih salat akan lebih diutamakan. 

Fiqih salat ini maksudnya hukum-hukum seputar gerakan, bacaan, rukun salat.

3. Adil

Imam sebaiknya orang yang dikenal adil, tidak fasik, dan tidak melakukan dosa besar terang-terangan. 

Ini demi menjaga kehormatan salat berjamaah.

4. Fisik yang Memadai

Imam idealnya memiliki tubuh yang mampu menjalankan seluruh gerakan salat dengan sempurna. 

Orang yang tidak mampu ruku atau sujud sebaiknya tidak menjadi imam, kecuali dalam kondisi darurat.

Kasus Khusus: Bolehkah Wanita Jadi Imam?

imam wanita
gambar oleh suara.com

Sering kali, akan muncul pertanyaan, “bolehkah wanita jadi imam?” 

Jawabannya: Boleh, tapi hanya untuk jamaah wanita.

Namun, perlu kamu perhatikan bahwa tata caranya sedikit berbeda:

  • Imam wanita berdiri di tengah saf, bukan di depan.
  • Tidak disunnahkan mengeraskan suara (jahr) seperti laki-laki saat salat berjamaah.

Jadi, sudah jelas jika terdapat laki-laki, imamnya tentu tidak boleh wanita. 

Kasus Khusus: Anak Kecil Jadi Imam

Lalu, bagaimana dengan anak kecil yang mumayyiz? Apa boleh untuk menjadi imam? 

Mumayyiz adalah sudah bisa membedakan baik dan buruk.

Terkait hal ini, jawaban dari para ulama berbeda:

  • Mazhab Syafi’i membolehkan anak mumayyiz jadi imam dalam salat sunnah. Seperti Salat Tarawih di rumah bersama keluarga.
  • Mazhab Hanafi dan Maliki mensyaratkan imam harus baligh, baik untuk salat wajib maupun sunnah.

Namun, semua sepakat bahwa untuk salat wajib berjamaah di masjid, sebaiknya imamnya adalah orang dewasa dan berakal sempurna.

Perbedaan Pendapat dalam 4 Mazhab

Seperti kamu tahu, dalam Islam ada 4 Mazhab yang menjadi acuan umat. 

Keempatnya punya sedikit variasi dalam memahami syarat menjadi imam:  

1. Mazhab Hanafi

Mazhab Hanafi bisa dibilang lebih longgar dalam beberapa kasus. 

Misalnya, kekurangan kecil yang tidak mengganggu salat secara umum tidak membatalkan keabsahan imam.

2. Mazhab Maliki

Lalu, Mazhab Maliki yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan imam di mata jamaah. 

Imam tidak boleh orang yang dikenal suka berbuat maksiat di depan umum.

3. Mazhab Syafi’i

Kemudian, Mazhab Syafi’i yang terkenal sangat ketat dalam hal bacaan Alquran. 

Kesalahan pembacaan, termasuk tajwid yang bisa merusak makna dapat membuat salat batal, termasuk untuk semua makmum.

4. Mazhab Hambali

Terakhir, Mazhab Hambali yang cenderung moderat.

Selama imam mampu melaksanakan rukun salat dengan baik dan bacaan utamanya sah, maka salat dianggap sah.

Meski ada sedikit perbedaan, semua mazhab sepakat bahwa kepemimpinan dalam salat harus membawa kekhusyukan dan ketertiban.

Siap Jadi Imam?

Sekarang, kamu sudah tahu syarat menjadi imam bukan soal siapa yang paling depan, siapa yang paling tua, atau siapa yang paling pede. 

Ada syarat menjadi imam yang jelas dan harus dipenuhi, baik syarat dasar maupun tambahan.

Kalau kamu sering ikut salat berjamaah di rumah, di masjid, atau dalam acara keluarga, tak ada salahnya mulai belajar dan memperbaiki bacaan Alquran dari sekarang. 

Karena bukan hanya memimpin gerakan salat, seorang imam juga bertanggung jawab atas keabsahan ibadah jamaah yang mengikutinya.

Yuk, siapkan diri! 

Jangan sampai ketika ditunjuk jadi imam, kamu malah ragu dan grogi. 

Pahami syaratnya, perbaiki kualitas bacaanmu, dan niatkan memimpin shalat semata-mata karena Allah.

Sumber:

  • https://islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&ID=353&bk_no=14&flag=1
  • https://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=170401
Share ke teman kamu: